ALUR CERITA : – Seorang gadis kembali ke keluarga kandungnya-

ULASAN : – 5-10 adegan ahli diseret sedikit oleh akting yang tidak merata dan resolusi plot yang tidak memuaskan (atau tidak dapat dipercaya?). Fotografi, musik, dan arahan memberi kita sutradara muda yang hampir tidak dikenal yang pantas lebih banyak perhatian dalam panorama sedih industri film Italia kontemporer. Skenario OFC (berdasarkan novel terlaris yang belum saya baca dan spin-off yang dipentaskan secara teatrikal) mungkin berkontribusi banyak pada hasil akhir – dengan drama keluarga yang pedih disaksikan oleh mata seorang gadis remaja yang brilian – namun film ini membuat penonton terpaku dengan citra dan soundtracknya yang elegan meskipun kecepatannya sangat tenang dan alur cerita yang lancar. Pengalaman yang menyenangkan, sempurna secara teknis, menggugah pikiran, dan terkadang bahkan menyentuh, sayangnya tidak dapat menggetarkan akord terdalam saya: beberapa aktor tidak benar-benar melakukannya apa yang seharusnya mereka lakukan, dan penutup drama dengan “wahyu agung” itu buruk. Saya berharap mereka tidak memanjakan diri dalam hasrat skandal yang trendi untuk inses, pemerkosaan, dan sejenisnya, tetapi itu akan jauh lebih baik daripada apa yang kita dapatkan di sini setelah semua penumpukan. Beberapa subbing dari dialek mungkin merupakan ide yang bagus juga: Saya telah melewatkan tidak lebih dari 10 kalimat secara keseluruhan… tapi tetap saja itu tidak ideal.